Kamis, 15 Desember 2011

Suzuki Thunder 250, Hot Rod Ideal


Aliran hot rod bisa dikatakan salah satu gaya modifikasi yang mendunia. Di komunitas matic saja konsep ini bisa diadaptasi. Apalagi di motor tipe sport seperti Thunder 250 ini. Sudah pasti bisa banget dan lebih mudah mendapatkan desain sesuai dengan yang ada di negara asalnya sana.

Apalagi desain dan ukuran mesin Thunder yang cukup besar, jadinya aliran hot rod tepat diterap. "Karena itu harus mengutamakan kelir hitam dengan sedikit saja motif airbrush di beberapa bagian bodi," kata Putu Ajus Mulawarman dari Auto Motor Sport (AMS) di Sanur, Bali. Warna yang tepat juga dengan edisi 666 ini.

Selain warna, tentu saja ada hal yang harus dipenuhi. "Terutama urusan rangka, karena yang namanya hot rod itu beda banget dengan standarnya Thunder 250," kata Ajus.

Dia membuat rangka baru menggunakan pipa berdiameter 1 inci. Khusus untuk belakang atau posisi jok desainnya cukup aneh. Melengkung sehingga posisi duduk lebih turun.

"Bentuk rangka yang melengkung itu tujuannya agar motor terlihat lebih ceper sehingga konsep hot rod tadi semakin dapat," kata lajang 24 tahun ini. Memang jika kita berpatokan ke modifikasi mobil sebagai yang pertama memperkenalkan hot rod, modifikasinya memang harus ceper.

Selain unik dari rangkanya, desain tangki juga tak biasa. Tidak terlalu besar. "Kalau di Bali ini disebutnya model kumbang. Untuk membuat seperti ini tidak gampang, lho," bangganya.

Hal itu karena di sisi kiri dan kanannya agak sedikit ke dalam. Sehingga perlu dibuat lekukan di bagian ini. Begitu juga bentuk tutup tangkinya. Ini seakan menjadi ciri khusus yang hanya ada di motor ini. Hal itu bisa terjadi karena ini merupakan produk hand made dan hanya dibuat 1 unit saja. Beda kalau misalnya mengandalkan produk variasi yang pasaran.

Selain menyisakan mesin, ternyata ada satu komponen yang masih original. Yaitu sok depan. "Tapi, tentu saja sudutnya diubah. Sekarang sok terlihat lebih tidur, tidak berdiri lagi sehingga semakin harmonis," tutup pemilik bengkel di Jl. Tandakan, No. 2, Sanur, Bali ini.

Hal lain yang perlu dicermati di modifikasi ini adalah ukuran peleknya. Baik lebar telapak maupun lingkar diameternya. Itu memang disengaja oleh Ajus.

"Pelek belakang dibuat dengan ukuran lebar 6 inci dan lingkarnya 17 inci," kata Ajus. Pelek lebar seperti ini juga semacam syarat untuk tampil bergaya hot rod.

Sementara itu untuk roda depan menggunakan ring 18 inci. Peleknya juga tidak terllau lebar, hanya 2,5 inci saja. Demi menunjang harmonisasi, maka pelek ini menggunakan jari-jari rapat atau 72. Selain itu semuanya juga dicat merah supaya kontras dengan bodi yang hitam.(motorplus-online.com)


0 komentar:

Posting Komentar